Showbiznesia.com – Kolaborasi kreatif antara Kanky Klasik dan Nevertoolavish menjadi sorotan dalam puncak rangkaian Bertigabelas #MelangkahBareng.
Mengusung tema “The Prism of Zodiac Colors”, kolaborasi ini menghadirkan koleksi eksklusif sneakers dan vest bertajuk “Xira” dan “Nychta” yang terinspirasi dari mitologi Yunani serta elemen kebebasan dan eksplorasi.
“Kita pakai Kanky Klasik karena ini siluet pertama kami, dan kami merasa sangat excited, terutama karena kolaborasi ini lebih dari sekadar project. Ini seperti menyatukan dua keluarga besar, Kanky dan Nevertoolavish,” ujar Andrew, CEO Kanky.
Koleksi sneakers “Xira” dan “Nychta” dirancang untuk mencerminkan keunikan siang dan malam. Warna krem melambangkan kekuatan daratan di siang hari, sementara ungu mencerminkan keberanian dan misteri malam berbintang.
“Gue benar-benar eksplorasi sebebasnya, seliarnya. Sepatunya kita kasih ornamen yang bikin kelihatan seperti armor, tetap klasik tapi dengan sentuhan liar,” jelas Abeng dari Nevertoolavish.

“Gue juga ingin bikin rilisan yang beda dari sebelumnya, karena tantangannya adalah bagaimana membuat sesuatu yang bisa melampaui ekspektasi,” terangnya
Selain desain yang penuh eksplorasi, kolaborasi ini juga menjadi bagian dari misi besar mendukung ekosistem brand lokal Indonesia. Angga, Creative Director Kanky Klasik, menambahkan,
“Gerakan ini bukan hanya soal produk, tapi soal bagaimana kita bisa saling mendukung sebagai pelaku lokal. Udah saatnya kita, sebagai orang Indonesia, harus lebih cinta produk Indonesia,” beber Angga.
Menurut Rico Lubis, seorang podcaster dan creative director Kanky Basketball menuturkan bahwa kolaborasi ini menunjukkan bahwa industri sepatu lokal semakin maju.
“Desain Abeng itu udah ajaib banget. Gue suka banget sneakers lancip, dan gue yakin sepatu ini bakal sering gue pakai. Sepatu lokal sekarang sudah jadi bagian dari culture kita. Gue senang banget melihat brand lokal makin naik,” ungkapnya.
Koleksi Kanky Klasik x Nevertoolavish akan dirilis secara eksklusif pada 25 Januari 2025 melalui Tokopedia dan TikTok. Dengan jumlah terbatas, hanya tersedia 4.800 pasang sneakers.
“Kami tahu ada fenomena reseller yang sering goreng harga, tapi ini sudah jadi bagian dari culture sepatu lokal besar. Bagi kami, ini adalah awal mula, dan akan ada banyak kejutan dari tujuh lini kami ke depannya,” kata Angga penuh optimisme.