Showbiznesia.com – Dikenal publik lewat kepiawaiannya menirukan suara berbagai tokoh dengan presisi, Kristo Immanuel kini menapaki babak baru yang tak kalah menantang: duduk di kursi sutradara.
Impersonator yang sukses di dunia konten suara ini akhirnya mewujudkan mimpi masa kecilnya dengan meluncurkan film debut berjudul ‘Tinggal Meninggal (TingNing)’.
Bakat Kristo di dunia film sudah terlihat sejak kecil. Ia kerap membuat film pendek sejak duduk di bangku SD.
Jalannya makin terbuka setelah menempuh kuliah di jurusan Film & Televisi Universitas Multimedia Nusantara. Ia sempat menjadi asisten sutradara Teka-Teki Tika (2021) hingga membintangi The Big 4 garapan Timo Tjahjanto.
Lewat film itu, Kristo diganjar penghargaan Pemain Pendatang Baru Terbaik di Piala Maya 2023. Kariernya berlanjut dengan terlibat sebagai co-director Kaka Boss (2024), yang memperkaya pengalamannya di balik layar sebelum akhirnya berani mengambil langkah besar menyutradarai film sendiri.
Kesempatan besar itu datang ketika Kristo pitching ide ‘Tinggal Meninggal’ ke rumah produksi Imajinari pada 2023. Film komedi ini terinspirasi dari pengalaman personalnya, khususnya soal ekspektasi sosial dan rasa kesepian saat sekolah.
“Film ini adalah surat cinta untuk teman-teman yang susah untuk bergaul, sering merasa awkward, dan sering dicap aneh oleh orang-orang sekitar,” kata Kristo Immanuel dalam siaran pers yang diterima Showbiznesia.com, Selasa (19/8/2025).

Kristo Immanuel dan istrinya, Jessica Tjiu sosok di balik cerita dalam film TInggal Meninggal
Ia menegaskan lewat karakter utama bernama Gema (diperankan Omara Esteghlal), film ini ingin memanusiakan setiap individu, termasuk mereka yang sering terpinggirkan dalam pergaulan. Sutradara Yandy Laurens bahkan mengakui kepekaan Kristo berhasil tercermin dalam film debutnya.
“Bikin iri. Ini film pertama, tapi Kristo berhasil menumpahkan semua kepekaannya tentang rasa. Ini tuh Kristo banget!” ujarnya.
Proses kreatif ‘Tinggal Meninggal’ juga tak lepas dari peran sang istri, Jessica Tjiu.
Bersama-sama, mereka menulis sekaligus menyutradarai film ini. Kristo menyebut Jessica berperan penting menjaga ritme kolaborasi, sehingga kisah Gema hadir lebih organik dan penuh kehidupan.
Film ini langsung mendapat respons positif dari publik maupun insan film. Indah Permatasari menyebut filmnya fresh dan brilliant, sementara Arie Kriting menilai gaya penyutradaraan Kristo sebagai sesuatu yang baru untuk perfilman Indonesia.
“Untuk sutradara debut, bisa bikin seperti tadi loh. Damn! Harus nonton man!” kata Arie antusias.
Iqbaal Ramadhan berharap film ini mendapat banyak penonton, terutama dari kalangan Gen Z. Dukungan juga datang dari sutradara Wregas Bhanuteja, aktor Vino G. Bastian, hingga komika Benidictus Siregar yang menilai film ini benar-benar mencerminkan “otaknya Kristo.”
Kebanggaan pun datang dari keluarga. Mama Vonny Magdalena menyebut karya ini sebagai perwujudan mimpi lama Kristo.
“Haru, bangga, cita-cita Kristo sejak kecil ingin menjadi sutradara sudah terwujud,” ujarnya.
Film Tinggal Meninggal kini sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia. Film ini menghadirkan komedi segar yang dibalut pesan penuh makna tentang keberanian menjadi diri sendiri.