JAKARTA – Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) edisi ke-54 resmi mengumumkan bahwa epos sejarah Perang Kota karya Mouly Surya akan menjadi film penutup festival tahun ini.
Film ini merupakan adaptasi dari novel klasik karya Mochtar Lubis, Jalan Tak Ada Ujung, yang mengangkat perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1946.
Mouly Surya, sutradara dan penulis skenario berbakat, menjadikan Perang Kota sebagai langkah ambisiusnya dalam eksplorasi sejarah dan penggalian emosi manusia yang abadi.
Film ini dibintangi oleh Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia, dengan latar Jakarta di bawah pemerintahan kolonial.
Vanja Kaludjercic, Direktur IFFR, memuji karya Mouly Surya sebagai sebuah masterclass dalam pembuatan film”.
“Perang Kota adalah eksplorasi anti-perang yang diceritakan dengan presisi dan penuh resonansi budaya,” kata Vanja Kaludjercic dalam siaran pers yang diterima Showbiznesia.com, Kamis (12/12/2024).
“Sebagai ko-produksi Indonesia-Belanda, film ini memiliki makna yang mendalam, tidak hanya bagi penonton Indonesia, tetapi juga bagi penonton di Belanda,” tambahnya.
Mouly Surya sendiri menyambut pemutaran perdana ini dengan antusias. Apalagi karyanya dapat kesempatan sebagai penutup gelaran itu.
“Menayangkan perdana di Belanda sebagai film penutup memiliki makna yang berlapis,” tuturnya.
“Film ini mencerminkan interpretasi saya atas memori bersama negara kita dengan Belanda. Semacam berbagi DNA yang bisa punya arti yang dalam bagi kedua bangsa,” ungkap Mouly.
Produksi film ini melibatkan banyak pihak, termasuk Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures, serta sejumlah ko-produser dari Belanda, Singapura, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja.
Proyek ini juga didukung oleh berbagai skema pendanaan internasional seperti Hubert Bals Fund (Belanda), Long Form Content Grant (Singapura), dan Aide aux cinémas du monde (Prancis).
Dari Indonesia, pendanaan berasal dari Dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Perang Kota diharapkan dapat menjadi salah satu sorotan utama dalam IFFR 2024, melanjutkan jejak gemilang Mouly Surya setelah kesuksesan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak dan Trigger Warning.
Film ini akan ditayangkan perdana di Rotterdam, mencerminkan bagaimana seni dapat menjembatani memori bersama antara Indonesia dan Belanda.