Showbiznesia.com – Penyanyi dangdut dan koplo asal Madiun, Jawa Timur, Gilga Sahid, mengungkapkan perjalanan kariernya sebelum terkenal seperti sekarang.
Gilga berbagi cerita tentang masa-masa sulitnya, yang ternyata sedikit banyak tergambar dalam film ‘Ambyar Mak Byar’, film yang dibintanginya bersama sang istri, Happy Asmara.
“Perjuangan di film ini tuh mungkin nggak semirip itu, tapi semua musisi pasti merasakan hal ini,” kata Gilga saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025).
Ia menyinggung dialog dalam film yang menyebut perjuangan seorang musisi yang usai manggung hanya diberi nasi kotak sebagai bayaran.
Ternyata, itu adalah pengalaman yang pernah dirasakannya langsung di awal karier.
“Ya karena kita dimulai dari ngamen. Betul bahwa seniman memang seperti itu. Kita main di kafe dapat nasi kotak, sama aja,” tambahnya.
Selain membagikan cerita perjuangan masa lalunya, Gilga juga mengaku merasa canggung melihat dirinya berakting di layar bioskop.

“Jangankan akting, aku nyanyi dengerin suara sendiri tuh aneh,” katanya sambil tertawa.
“Jadi ketika lihat aktingku, kok gitu ya bentukku? Kok kayak gitu ya aku ngomongnya,” sambungnya.
Film Ambyar Mak Byar mengangkat kisah Jeru, seorang pemuda yang diperankan oleh Gilga Sahid, yang berjuang meraih kesuksesan bersama band-nya, Konco Seneng.
Di sisi lain, Jeru juga berusaha memenangkan hati Bethari, putri keraton yang diperankan oleh Happy Asmara.
Namun, perjuangan cinta mereka tidaklah mudah. Keluarga Bethari tidak merestui hubungan tersebut dan berusaha menggagalkan perjuangan Jeru.
Film ini menggambarkan lika-liku kehidupan seniman yang penuh tantangan, serta perjuangan untuk cinta dan impian.
Cerita perjuangan Jeru dalam film ini membawa Gilga bernostalgia dengan perjuangannya di masa lalu.
Meskipun sudah berada di puncak popularitas, kenangan tentang dibayar dengan nasi kotak tetap melekat sebagai bagian dari perjalanan panjangnya di dunia musik.