Showbiznesia.com – Komika sekaligus konten kreator Gianluigi Christoikov menyuarakan kemarahannya atas dugaan perusakan lingkungan dan tanah adat di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Hal itu diduga dilakukan oleh perusahaan tambang nikel PT Position yang belakangan jadi pemberitaan.
Gianluigi menyatakan dukungannya terhadap masyarakat yang selama ini memperjuangkan hak atas tanah dan lingkungan mereka.
“Mereka hanya bersuara demi tanah adat yang telah dicemari, mengapa mereka harus ditahan?” ujar Gianluigi saat dihubungi awak media, Jumat (25/7/2025).
“Aneh zaman sekarang. Tanah dirampas, alam dirusak, kok warga dibungkam,” tegasnya.
Pernyataan Gianluigi muncul di tengah maraknya unggahan warganet soal kerusakan lingkungan yang disebut-sebut diakibatkan oleh aktivitas tambang nikel milik PT Position.

Aksi masyarakat Halmahera Timur ketika melakukan aksi atas rusaknya lahan mereka karena tambang nikel
Tagar #PTPositionMerusakLingkungan mulai ramai dibagikan, menyoroti dugaan eksploitasi tanah adat tanpa persetujuan warga, pencemaran air, hingga hilangnya tanah subur yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal.
Gianluigi menambahkan bahwa suara masyarakat Halmahera Timur tidak boleh diabaikan.
“Mereka bukan aktivis bayaran. Mereka warga yang tanahnya benar-benar sedang rusak, dan tidak tahu lagi harus lari ke mana. Negara harusnya hadir,” terangnya.
Sejak mulai beroperasi pada 2024, PT Position telah mendapat berbagai keluhan dari warga.
(sumber foto istimewa)
Aksi masyarakat Halmahera Timur ketika melakukan aksi atas rusaknya lahan mereka karena tambang nikel
Laporan dari tim pemantau lingkungan menyebutkan bahwa pada Februari 2025 ditemukan bukaan lahan liar di kawasan adat tanpa persetujuan resmi.
Seorang warga Halmahera Timur yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan,
“Kami sudah kehilangan banyak. Air tercemar, tanah tak lagi bisa ditanami. Saat kami ingin protes, malah dihadang aparat bersenjata,” katanya.
Warga pun berharap pemerintah segera mengambil sikap tegas terhadap PT Position dan tidak membiarkan konflik ini berlarut-larut.
Mereka juga meminta dukungan lebih luas dari publik agar isu ini tidak tenggelam di tengah sorotan lainnya.