Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Film

Umay Shahab Jadikan Perayaan Mati Rasa sebagai Medium Penyembuhan Pribadi

105
×

Umay Shahab Jadikan Perayaan Mati Rasa sebagai Medium Penyembuhan Pribadi

Sebarkan artikel ini
Para pemain dari film Perayaan Mati Rasa yang disutradarai oleh Umay Shahab dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, produksi dari Sinemaku Picture (sumber foto istimewa Poplicist)

Showbiznesia.com – Umay Shahab, kembali dengan film drama keluarga bertajuk ‘Perayaan Mati Rasa’.

Dalam Film ini akan tayang di bioskop pada 29 Januari 2025 itu, ia menjalania dua peran yakni sebagai pemain dan juga sutradara.

Di balik proses pembuatan film ini, Umay mengaku bahwa *Perayaan Mati Rasa* awalnya ia anggap sebagai proyek pembuktian diri.

Namun, perjalanan tersebut berubah menjadi pengalaman penyembuhan terkait ketakutannya kehilangan orang tua.

“Awalnya gue pikir ini soal pembuktian. Tapi ternyata film ini jadi obat buat gue yang takut banget kehilangan orang tua,” ungkap Umay saat press screening di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Bagi Umay, film ini seperti jurnal pribadi yang membantu dirinya menerima dan mengatasi rasa takut yang selama ini ada di pikirannya.

“Film ini jadi jalan buat gue belajar ikhlas dan menjalani hidup dengan penuh. Akhirnya, gue merasa lebih tenang,” katanya.

Setelah gala premier, Umay merasa beban terkait film ini sudah hilang. Ia merasa tak perlu menjelaskan banyak hal karena membiarkan karyanya yang berbicara.

“Happy banget rasanya. Enggak ada lagi beban harus menjelaskan ini-itu. Beban gue hanya bikin film yang jujur,” jelasnya.

Meskipun mengangkat tema yang berat, Umay berharap penonton bisa mengambil sesuatu yang baik dari film ini.

“Gue enggak berharap kalian nangis atau apa. Gue cuma ingin hati kalian penuh saat menonton dan selesai nonton,” tambahnya.

Sebagai sutradara dan aktor utama, Umay mengaku tantangannya cukup berat.  Sembari tertawa, ia merasa kepalanya seolah mau meledak karena harus membagi dua pikiran.

“Kepala gue hampir meledak. Main sambil ngedirect itu gila banget,” ujar Umay sambil tertawa.

Namun, pengalaman ini mungkin menjadi yang terakhir baginya untuk memerankan dua peran tersebut secara bersamaan.

“Ini pengalaman pertama dan mungkin terakhir. Tapi gue bersyukur sudah mencoba. Hasilnya gue serahkan, yang penting gue sudah berani keluar dari zona nyaman,” ungkapnya.